Abstract
Masa remaja merupakan masa transisi, terjadi perubahan fisik yang cepat terkadang tidak seimbang dengan perubahan mental, hal ini dapat membawa remaja pada perilaku seksual yang tidak bertanggungjawab. Survey Perilaku Seks Remaja Kabupaten Sikka tahun 2017, remaja usia 12-24 tahun belum menikah dan pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 35%, lebih tinggi dari persentasi nasional yaitu 10%. Data Kelurahan, Kota Uneng tahun 2019 diketahui, remaja sering nongkrong di turap sambil menonton film porno, terjadi kehamilan tidak diinginkan sebanyak 12 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pacaran dan seks pranikah remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasional analitik pendekatan cross-sectional. Responden 200 remaja di Kota Uneng usia 14-21 tahun, mempunyai pacar, yang diperoleh dengan tehnik Proportional stratified random sampling. Instrumen penelitian kuesioner, pengumpulan data face to face, analisis menggunakan uji chi square dan regresi ogistik ganda. Hasil penelitian diketahui terdapat hubungan pengetahuan seks pranikah (p=0,005), akses media pornografi (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,037), nilai budaya (p=0,006) dengan perilaku pacaran dan seks pranikah remaja. Pemahaman agama yang baik tidak serta merta menjadikan remaja melakukan perilaku pacaran tidak menyimpang (p=0,292). Remaja yang mengakses pornografi kemungkinan 0,019 kali lebih besar untuk melakukan perilaku pacaran menyimpang dibandingkan dengan remaja yang tidak mengakses. Simpulan, mengakses pornografi adalah faktor paling signifikan terkait perilaku seks pranikah di Kota Uneng.