Abstract
Abstrak Ketidakpastian pendapatan yang diperoleh oleh kepala keluarga sebagai nelayan di masyarakat pesisir mendorong anggota rumah tangga yaitu istri dan anak bekerja agar dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan istri nelayan dalam meningkatkan perekonomian rumah tangga dan seberapa besarkah kontribusi perempuan di dalam rumah tangga. Metode penelitian menggunakan metode survei. Pengambilan responden dilakukan secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Pengambilan data diikuti dengan identifikasi responden istri nelayan yang mempunyai aktifitas dalam membantu mencari nafkah, kuisioner berisi aktifitas istri nelayan dan kontribusi pendapatan dari hasil kuisioner kemudian data ditabulasi berdasarkan aktifitas dan pendapatan dilanjutkan analisa data. Hasil dari penelitian ini bahwa 30 responden istri nelayan menunjukkan berpenghasilan high income group (> Rp. 900.000,-/bulan) sebanyak 23 (76,66%) dan berpenghasilan midle income group (Rp.450.000 – Rp.900.000/bulan) sebanyak 7 (3,33 %). Secara berurutan kontribusi istri nelayan di Desa King-king adalah berdagang (57 %), buruh karyawan (13 %), pengusaha (7 %), pembantu rumah tangga (10 %), dan serabutan (13 %). Meningkatkan peran istri dalam bekerja merupakan salah satu usaha strategis saat ini untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan membantu mencukupi kebutuhan keluarga. Abstract The uncertainty of income earned by family heads as fishermen in coastal communities encourages other household members, such as wives and children to work in order to help fulfill the household’s daily needs. This study aims to determine how the role of fishermen’s wife in improving household economies and how much women contribute to the household. Research methods use the survey method. The selection of respondents used purposive sampling. Data were analyzed qualitatively descriptively. Data collection was followed by identification of respondents of fishermen’s wife who had activities in helping to earn a living, questionnaires containing activities of fishermen’s wife and contribution of income from questionnaires then data tabulated based on activities and income followed by data analysis. The results of this study show that 30 respondents of fishermen’s wives showed a high-income group (> Rp. 900,000 / month) of 23 (76.66%) and a middle-income income group (Rp.450,000 - Rp.900,000 / month) of 7 (3.33%). Sequentially the contribution of fishermen’s wives in King-king Village is to trade (57%), employee labor (13%), entrepreneurs (7%), housemaids (10%), and odd jobs (13%). Increasing the wife’s role in work is one of the current strategic efforts to increase household income and help meet family needs.

This publication has 1 reference indexed in Scilit: