KORELASI HIGIENE PRIBADI DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN HELMINTHIASIS DI KELURAHAN RAPPOCINI

Abstract
Helminthiasis (kecacingan) menurut World Health Organization (WHO) adalah infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongan nematoda usus. Sebagian besar dari nematode ini adalah penyebab masalah kesehatan masyarakat di dunia. Nematoda golongan STH yang penting dan menginfeksi manusia adalah Ascaris lumbricoides, Necator amaericanus, Ancylostoma dudonelae, Trichuris trichuira dan Strongiloides stercoralis. Infeksi Soil Transmitted Helmiths (STH) masih merupakan endemik di banyak daerah di dunia, terutama di negara yang sedang berkembang dengan sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang sangat kurang. Diperkirakan sekitar 807 juta manusia di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides, sekitar 604 juta menderita trikuriasis dan hookworm (A.duodenale dan N. americanus) menginfeksi sekitar 576 juta manusia di seluruh dunia. Jumlah infeksi STH sangat banyak di Asia Tenggara termasuk Indonesia, Letak geografis Indonesia yang beriklim tropis sesuai untuk perkembangan parasit. Adapun prevalensi kecacingan STH di Indonesia berkisar 40-60% dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting (Akhsin, 2011). Prevalensi tertinggi terdapat di Papua dan Sumatera Utara dengan prevalensi antara 50% hingga 80%. Tingginya prevalensi ini sangat didukung oleh keadaan alam yang cocok, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang rendah, pengetahuan dan kurangnya penyuluhan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi higiene pribadi dan sanitasi lingkungan dengan kejadian helminthiasis di Kelurahan Rappocini. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode pemeriksaan sedimentasi. Hasil analisis korelasi korelasi mengahsilkan adanya korelasi higiene pribadi dan sanitasi lingkungan dengan kejadian helminthiasi di kelurahan rappocini. Hal ini berdasarkan uji korelasi nilai p(0.00)<0.05.