Abstract
Kajian teknis berupa analisis kekuatan dan berat struktur antara struktur lambung konvensional dan lambung dengan material sandwich dilakukan pada kapal tanker 17500 DWT menggunakan metode elemen hingga. Fiberglass reinforced polyurethane elastomer (FRPU) digunakan sebagai core dari material sandwich kapal tanker dan baja digunakan sebagai material dari faceplate. Pada model struktur lambung konvensional tegangan maksimum yang terjadi adalah 83.5 MPa, sedangkan model struktur lambung sandwich menghasilkan tegangan maksimum sebesar 84.5 MPa. Struktur lambung konvensional maupun struktur lambung material sandwich memenuhi kriteria, karena kedua model memiliki tegangan jauh dibawah batas tegangan yang diizinkan yaitu 235 MPa. Selain itu, penerapan material sandwich menghasilkan kenaikan tegangan yang sangat kecil, yaitu sebesar 1 MPa atau setara dengan 1.2%, tetapi menghasilkan pengurangan berat sebesar 3 ton atau 6.2% dibandingkan dengan struktur konvensional. Penerapan material sandwich dapat mengurangi berat konstruksi kapal, sehingga tanker dapat mengangkut muatan lebih banyak dan operasional kapal dalam sekali perjalanan akan lebih ekonomis. Dengan demikian, pengembangan material ringan kapal diharapkan mampu menunjuang kualitas operasional kapal dan diharapkan mampu meningkatkan daya saing kapal tanker nasional.