IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM SUBSIDI BERAS UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Abstract
Abstrak Program Raskin yang sudah berlangsung selama 15 tahun hingga saat ini masih belum berjalan optimal dimana, 6 tepat, indikator keberhasilan program belum berhasil dicapai. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengevaluasiapai implementasi kebijakan/program subsidi beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah; (2) menganalisis fungsi perlindungan sosial Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan (3) mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam implementasi Program. Pengumpulan data dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan September 2014. Sumber informasi adalah Tim Koordinasi Raskin dan Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat serta tokoh setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan/program Subsidi beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah belum dilakukan dengan konsisten. Penerima raskin bukan hanya ruta yang terdaftar dalam BDT. Jumlah raskin yang diterima kurang dari 15 kilogram. Harga tebus lebih mahal dari yang ditetapkan Rp.1.600 per kilogram; Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah belum berfungsi secara optimal sebagai perlindungan sosial. Kendala yang dihadapi adalah: (1) Data dalam BDT tidak seluruhnya akurat, terjadi exclusion error dan inclusion error. Musdes/Muskel sebagai mekanisme pemutahiran data tidak cukup efektif. Akibatnya sebagian Raskin salah sasaran. (2) Tim Koordinasi Pelaksana (Tikorlak) Raskin belum efektif bekerja menyelesaikan permasalah yang muncul; (3) Secara nasional alokasi anggaran untuk subsidi beras belum memadai untuk meng-cover seluruh ruta miskin dan rentan dan untuk memenuhi kebutuhan minimal. Kata Kunci : kebijakan, raskin, subsidi, perlindungan sosial.