STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI MUTU BIJI KAKAO MULIA DI PTPN XII KEBUN RENTENG KABUPATEN JEMBER

Abstract
There were nine centre areas of cocoa production in 2009-2013. On those years, East Java was one of the centre area where has the positive increasing of cocoa production. State-owned plantation still dominated cocoa plantation in East Java. One of these companies is PTPN XII (lit: Nusantara Plantation XII Co. Ltd) which has developed Java Cocoa (Kakao Mulia). It has the high value of cocoa seed. Renteng plantation is the sub-plantation of PTPN XII. It is in second regional division. Java Cocoa (Kakao Mulia) can be found widely in Renteng specifically in Kedaton Afdeling. This study aimed to know: (1) factor which causing the unsuccessful achieved the target production of Java Cocoa (Kakao Mulia) in Renteng sub-plantation, PTPN XII plantation, Jember Regency. (2) the main factor behind unsuccessful cocoa production target in Renteng Sub plantation, PTPN XII plantation, Jember Regency. (3) formulate an appropriate alternative strategy to improve production capacity of Java Cocoa (Kakao Mulia) in PTPN XII plantation, Jember Regency. The study was held purposively in Renteng Sub-plantation area of PTPN XII. The result showed that : (1) production target of cocoa dry seed’s quality in Kedaton Afdeling (2014 -2015) cannot be achieved successfully because several factors such as : human resources, raw materials, method and environment. (2) the main factor behind this unsuccessfull production target was extremely unpredictable weather. This factor has frequency score equal to six and percentage for 20%. (3) the best alternative and priority strategy in order to increase capacity of cocoa dry seed’s quality in Kedaton Afdeling is through preventive action against unpredictable weather. This strategy was chosen based on weight score for 0.463 and inconsistency ratio for 0.05; Keywords: Java Cocoa (Kakao Mulia), causal diagram, pareto diagram, Analytical Hierarchy Process (AHP) ABSTRAK Terdapat sembilan wilayah sentra produksi kakao di tahun 2009-2013. Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah sentra yang memilki pertumbuhan produksi yang bernilai positif jika dibandingkan dengan wilayah sentra yang lain. Salah satu status pengusahaan yang mengembangkan budidaya tanaman kakao dengan produksi dan luas wilayah terbesar di Jawa Timur adalah perkebunan negara. PTPN XII merupakan perkebunan milik negara yang mengembangkan budidaya kakao termasuk jenis kakao yang memiliki nilai jual yang tinggi yaitu kakao mulia. Kebun Renteng merupakan salah satu kebun milik PTPN XII yang terletak di wilayah II. Kakao mulia dibudidayakan di Afdeling Kedaton. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi mutu kakao mulia di Kebun Renteng PTPN XII Kabupaten Jember; (2) mengetahui faktor utama yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi mutu kakao mulia di Kebun Renteng PTPN XII Kabupaten Jember; (3) mengetahui strategi alternatif yang dipandang cocok untuk meningkatkan produksi mutu kakao mulia di PTPN XII Kebun Renteng Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan secara sengaj di Kebun Renteng PTPN XII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi mutu kakao mulia di Afdeling Kedaton (2014-2015) adalah sumber daya manusia, bahan baku, metode dan lingkungan. (2) Faktor utama tidak tercapainya target produksi mutu kakao mulia di PTPN XII Kebun Renteng adalah perubahan cuaca yang ekstrim. Faktor tersebut mempunyai frekuensi sebesar enam dengan bobot persentase sebesar 20%. (3) Strategi alternatif yang menjadi prioritas utama dalam mencapai tujuan meningkatkan produksi mutu kakao kering di Afdeling Kedaton adalah tindakan pencegahan atau tindakan antisipasi perubahan cuaca yang ekstrim yang mana hasil ini didapat dengan menunjukkan angka bobot sebesar 0,463 dengan nilai incosistency ratio sebesar 0,05 Keywords: Kakao Mulia, Diagram Sebab Akibat, Diagram Pareto, AHP