KOPING MASYARAKAT TAMBAKLOROK DAN ROWOSARI DI KOTA SEMARANG TERHADAP PERMASALAHAN PEMENUHAN AIR BERSIH

Abstract
Isu dalam pemenuhan air bersih terkait dengan kesenjangan penyediaan air bersih dengan permintaan air bersih. Upaya adaptasi menghadapi kurangnya ketersediaan air bersih dikenal adanya istilah koping. Koping terhadap tekanan merupakan salah satu komponen dari kerentanan. Penelitian ini memiliki pertanyaan penelitian berkaitan dengan “bagaimana mekanisme koping masyarakat Kampung Tambaklorok dan Kelurahan Rowosari terhadap permasalahan pemenuhan air bersih?”. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji mekanisme koping yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Tambaklorok dan Kelurahan Rowosari dalam pemenuhan air bersih. Kampung Tambaklorok dan Kelurahan Rowosari merupakan dua wilayah di Kota Semarang yang memiliki permasalahan dalam pemenuhan air bersih. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei dengan penyebaran kuisioner kepada masyarakat. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah statistik deskriptif. Hasil temuan studi yaitu terdapat perbedaan dan persamaan mekanisme koping masyarakat Kampung Tambaklorok dan Kelurahan Rowosari. Perbedaan mekanisme koping dinilai berdasarkan faktor yang mempengaruhi pemilihan koping, bentuk koping dan tindakan yang dilakukan sebelum dan saat terjadi permasalahan pemenuhan air bersih. Berdasarkan hasil analisis, tindakan berkaitan dengan permasalahan pemenuhan air bersih yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Rowosari lebih beragam dibandingkan dengan tindakan yang dilakukan masyarakat Kampung Tambaklorok. Tindakan-tindakan tersebut meliputi tindakan teknis/struktural, ekonomis dan sosial.