Abstract
Salah satu perangkat komunikasi sosial adalah media tradisional, di Indonesia banyak ragam media tradisional yang masih sering digunakan masyarakat dalam menyampaikan pesan, ide, ataupun pendapat. Baik itu bentuk verbal maupun non verbal dalam hal ini tradisi yang masih berlaku yaitu tradisi IED yaitu tradisi lokal maupun tradisi baru pada saat lebaran idul fitri maupun idul adha. Aktivitas komunikasi sosial berlangsung secara alamiah tradisional dengan mengalir melewati jaringan tradisi-tradisi yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Melalui tradisi lokal, Berkenaan dengan hal itu ada yang menarik dari tradisi lebaran masyarakat selain memang merupakan tuntutan ajaran agama, gelombang silaturrahmi pada saat lebaran umumnya meningkat. Mulai dari silaturrahmi sosial, silaturrahmi formal, sampai pada fenomena merebak silaturrahmi politis. Makna yang terkandung dari berbagai tradisi yang berkembang atau tradisi lokal bukan saja memiliki nilai lebih melainkan juga sekaligus memperkokoh komunikasi diantara sesama manusia umat pilihan Tuhan (khaira ummat). Disinilah titik penting komunikasi yang secara kultural berlangsung secara alamiah-tradisional membangun tatanan umat yang kuat. Lebih-lebih jika proses komunikasi berlangsung secara akar tradisi keagamaan