PENILAIAN STAKEHOLDER TERHADAP KESIAPAN MASYARAKAT DESA WISATA PUJON KIDUL

Abstract
Pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul dilakukan dengan memanfaatkan potensi-potensi desa berupa sumber daya alam, potensi pertanian, peternakan, dan budaya. Masyarakat Desa Wisata Pujon Kidul dapat terlibat dengan melakukan salah satu usaha wisata yang ada. Meskipun demikian, tidak semua masyarakat terlibat secara langsung atau tidak terlibat sama sekali dalam usaha wisata. Peran kepemimpinan sangat penting dalam menggerakkan masyarakat untuk terlibat agar masyarakat tidak hanya menjadi objek melainkan menjadi pelaku, pemilik dan pengelola kegiatan wisata yang ada. Hal tersebut dapat terwujud apabila masyarakat memiliki kesiapan untuk mengelola potensi desanya. Oleh karena itu, pemimpin/responden kunci perlu mengetahui bagaimana kondisi kesiapan masyarakatnya, sehingga dapat dilakukan langkah yang sesuai untuk melakukan pengembangan yang lebih lanjut.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesiapan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara terstruktur kepada 5 orang responden kunci yaitu kepala desa, kepala dusun, dan ketua kelompok masyarakat sadar wisata. Penilaian kesiapan menggunakan dimensi Community Readiness Model, yaitu usaha masyarakat, pengetahuan masyarakat terhadap usaha, kepemimpinan, iklim masyarakat, pengetahuan masyarakat terhadap isu, dan sumberdaya. Klasifikasi tingkat kesiapan terdiri dari 9 tingkat berdasarkan Community Readiness Model yaitu no awareness, denial/resistance, vague awareness, preplanning, preparation, initiation, stabilization, expansion/confirmation, dan community ownership. Hasil analisis menunjukkan masyarakat desa wisata pujon kidul berada pada tingkat kesiapan keenam yaitu inisiasi dengan skor akhir sebesar 3,9. Tahap inisiasi ditandai dengan telah tersedianya cukup informasi untuk menjustifikasi usaha.