Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk memetakan sebab-sebab perbedaan yang terjadi pada tafsir salaf atau asbab ikhtilaf fi tafsiri i salaf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research atau studi pustaka. Hasil studi menunjukan bahwa perbedaan tafsir di kalangan ulama salaf secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu pemahaman di kalangan ulama salaf itu sendiri serta adanya nash yang mengandung banyak makna. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebab-sebab perbedaan yang terjadi pada tafsir salaf dikarenakan beberapa faktor, yaitu adanya lafaz yang musyatarak (mengandung banyak makna); perbedaan dalam menafsirkan kata ganti yang merujuk kepada beberapa makna; terdapat lafaz yang dihilangkan; terdapat satu lafaz yang mengandung banyak tafsir, sehingga mufassir ada yang membawa lafaz tersebut kepada makna dekat (ma’na qarib) dan makna jauh (ma’na bai’d); nasakh dan mansukh; ‘am dan khas; dan perbedaan penggunaan qiro’at karena mempunyai jalur periwayatan yang berbeda. Sulayman At-Thayyar berpendapat bahwa perbedaan di kalangan ulama ini merupakan tabi’at atau fitrah manusia. Perbedaan ini pun tidak menjadikan para ulama hina dan tidak ada seorang manusia pun yang dapat menghindar dari perbedaan.