PENERAPAN EXPRESSIVE WRITING THERAPY DALAM PEMULIHAN POST TRAUMATIC STRESS DISORDER PADA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN MASA PACARAN (STUDI KASUS DI KOTA SALATIGA)

Abstract
Kekerasan dalam ranah personal merupakan salah satu bentuk kekerasan dengan jumlah kedua terbesar di Indonesia. Dari begitu banyak jenis kekerasan yang terjadi dalam ranah personal, KDP merupakan salah satu bentuk kekerasan yang perlu diperhatikan. KDP dianggap penting dikarenakan adanya indikasi kontinuitas perilaku dan tindak kekerasan dari mulai tahap pacarana sampai kepada ranah domestik atau rumah tangga. KDP memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental fisik dan perilaku korban, beberapa dampak tersebut adalah depresi, kecemasan, PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), kelainan pola makan dan putus sekolah. Korban KDP cenderung tertutup dan tidak mampu mengungkapkan perasaan mereka dikarenakan adanya rasa malu. Untuk mengatasi trauma yang dialami oleh korban maka diperlukan penanganan yang cermat, salah satunya yaitu dengan melakukan Expressive Writing Theraphy (Terapi Menulis Ekspresif). Terapi menulis ekspresif merupakan satu metode yang digunakan untuk mengurangi trauma dengan cara mengekspresikan perasaan atau harapannya dengan cara menulis ulang peristiwa traumatis dan emosional yang telah dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan terapi menulis ekspresif terhadap korban kekerasan masa pacaran yang dilihat dari penurunan tingkat PTSD. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) yang merupakan penelitian yang dilakukan secara kolaboratif oleh partisipan dalam ilmu sosial dan pendidikan untuk memperbaiki pemahaman dan pelaksanaan pekerjaannya sendiri, dan juga membawa dampak pada lingkungan di sekitarnya. Sebagai kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh menulis ekspresif terhadap peningkatan mood. Terbukti bahwa terapi menulis pengalaman emosional dapat memberi efek positif dalam fungsi sosial, psikologis, tingkah laku, dan fungsi biologis seseorang.