Abstract
Model partisipatif melibatkan masyarakat sebagai pelaku sentral bagi pembangunan pariwisata yang terus berlangsung diperlukan dalam aktivititas perbaikan dan pengembangan lokasi wisata. Pengembangan Kawasan Wisata Alam dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi seni budaya masyarakat di sekitar kawasan untuk terlibat dalam mendongkrak minat wisatawan akibat fenomena berkurangnya kunjungan. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan in-depth purposive interviews dengan metode the open-ended (unstructured) interview untuk memahami fenomena mengenai kejadian yang dialami subyek penelitian ini. Lokasi penelitian adalah Kawasan Wisata Alam Bukit Kelam yang meliputi empat desa yang berada disekitarnya. Model Pengembangan Kawasan Wisata ini dengan diperkuat melalui kesepakatan menjadi destinasi wisata dengan produk pertanian dan seni budaya lokal yang menarik. Perlunya penguatan citra sebagai destinasi wisata dengan kondisi alami dan masyarakat lokal yang masih terjaga dan produk seni budaya menarik. Pemberdayaan berdasarkan potensi dimiliki dapat dilaksanakan dengan memberi kepercayaan kepada individu masyarakat terhadap suatu kegiatan yang ada pada kawasan wisata. Pemberdayaan secara berkelompok atau organisasi perlu dilakukan agar masyarakat desa di sekitar kawasan Wisata Alam Bukit Kelam dapat membentuk kelompok baru atau pelatihan bagi kelompok seni budaya yang telah berkembang. Masyarakat membutuhkan pengembangan keahlian individu untuk meningkatkan jumlah, kualitas dan nilai produksi. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan fasilitas yang memadai berupa workshop dan showroom produk hasil seni budaya setempat.THE POTENTIAL OF TRADITIONAL CULTURAL ARTS AS A LOCAL COMMUNITY EMPOWERMENT IN THE NATURE PARK OF BUKIT KELAM SINTANG The participatory model involves the community as the central actors for the improvement of sustainable tourism. The potential of the community's arts and culture around the area in the development of the Natural Tourism Area can be done by utilizing and being involved of locals in boosting tourist interest due to decreased visits. The study used a qualitative approach with in-depth purposive interviews with the open-ended (unstructured) interview method to understand the phenomenon of the events experienced by this investigation. The location is in the Nature Park of Bukit Kelam, covering four villages in the surrounding area. The Revitalization model extends the deal as a tourist destination with agricultural, cultural, and local art products. The image as a tourist destination needs to be strengthened by offering natural and local art products. Empowerment is based on community potency can be implemented by giving locals trust to create activities in tourist areas. The implementation of empowerment by encouraging the community to establish new groups or conducting a ToT for the subject of art and cultural products. The community needs to develop individual skills to increase the number, quality, and value of the products. Therefore, the community needs adequate workshops and showroom facilities for the local arts and culture outcomes.