Abstract
Penyelidikan tanah dibutuhkan untuk data perancangan fondasi bangunan. Penyelidikan tanah ada di lapangan Cone Penetration Test (CPT) dan California Bearing Ratio (CBR) lapangan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dan laboratorium (CBR laboratorium), peneliti sebelumnya Rahardjo (1995) memperoleh korelasi CBR dan tahanan konus (qc) pada alat CPT Pada tanah lempung yang dipadatkan CBR= ½ qc dan Schmertmann tanah pasir sebesar CBR = ⅓ qc CBR (In-situ). Berdasarkan data analisis objek penelitian di lokasi pembangunan PKS PT. Inecda (ST.03, ST.04 dan ST.05) di Indragiri Hulu dan pembangunan Jalan Nasional Propinsi Riau (STA 0+600, STA 6+000, dan STA 17+000) di Pekanbaru dengan Pelaksanaan CBR lapangan alat uji DCP sesuai Departemen Pekerjaan Umum tahun 2008 dan CBR laboratorium sesuai SNI-03-1744-1989. Klasifikasi tanah pada CPT berdasarkan cone resistant (qc) dan friction Ratio (fr) di plotkan pada gambar Robertson dan Campanella (1986). Hasil penelitian didapat korelasi CBR laboratorium dengan CBR lapangan alat uji DCP, nilai CBR alat uji yang diperoleh selalu nilai DCP lebih kecil dari CBR laboratorium, Rasio nilai CBR uji DCP berbanding CBR laboratorium berkisar 72% - 90%, dimana pada tanah lempung memiliki nilai lebih tinggi (tanah lempung rasio mendekati CBR laboratorium) dan korelasi nilai tahanan konus dengan CBR laboratorium pada penelitian nilai lebih mendekati teori Schmentmaan pasir CBR= ⅓ qc dan CBR untuk lempung Raharjo (1995) CBR= ½ qc, pada penelitian pasir 0,26 qc dan lempung 0,48 qc sedangkan CBR alat uji DCP pasir 0,21 qc dan lempung 0,42 q dan nilai perbandingan CBR/qc semakin kecil diperoleh jenis tanah baik dan semakin jelek jenis tanah yang di peroleh maka nilai CBR/qc semakin tinggi.