Transformasi Spirit Konferensi Asia Afrika pada Keterlibatan Warga Negara Muda sebagai Pembinaan Identitas Kebangsaan

Abstract
Spirit solidaritas sebagai nilai historis Konferensi Asia Afrika (KAA) sepatutnya diteladani dan diinternalisasikan dalam implementasi pengembangan karakter warga negara muda. Keterlibatan yang solid dan efektif melalui pemaknaan sejarah perjuangan bangsa sebagai nilai dasar inisiasi warga negara muda menjadi bentuk keterlibatan dan solidaritas yang positif. Solidaritas yang positif selayaknya mampu meminimalisir penyimpangan makna solidaritas yang banyak terjadi pada generasi muda. Tujuan penelitian ini adalah menggam-barkan analisis transformasi peran keterlibatan warga negara muda dalam perwujudan hak, kewajiban, tanggung jawab, serta terlibat aktif pada level lokal, nasional, regional, maupun internasional dengan tidak meninggalkan identitas kebangsaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang dilakukan dengan teknik pengum-pulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menun-jukkan bahwa spirit perjuangan bangsa pada jaman dahulu serta komitmen kebangsaan terwujud dalam format baru keterlibatan warga negara muda pada sebuah komunitas, yaitu Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika (SMKAA). Spirit solidaritas KAA dinilai masih relevan hingga saat ini dan bertransformasi menjadi semangat terbarukan berupa kebersa-maan, semangat perjuangan, melepaskan subjektivitas, dan semangat bersatu. SMKAA melalui program kegiatannya telah mentransformasikan sejarah KAA yang bersifat abstrak menjadi konkret dengan penyebarluasan nilai-nilai KAA, yaitu kesetaraan, kerjasama, dan hidup berdampingan. Keterlibatan warga negara muda hari ini perlu dilandasi pula oleh spirit untuk mengkaji sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Memperkuat dan menumbuhkan literasi dalam spirit solidaritas akan menjadi modal yang penting. Pola pikir spirit solidaritas (the past as the memories) perlu ditumbuhkan kembali saat ini untuk meraih harapan-harapan ke depan (the future as expecatation).