Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pikir suku Sasak yang tercermin dalam leksikon-leksikon pertanian tradisional yang mereka gunakan. Pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pendekatan etnolinguistik. Data berupa leksikon-leksikon tradisional suku Sasak diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara. Dengan metode distribusional teknik bagi unsur langsung, data yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan satuan-satuan kebahasaan yang membentuknya. Setelah itu, data dianalisis dengan teori semantik leksikal, gramatikal, dan kultural. Hasil analis data menunjukkan bahwa aktivitas pertanian bagi suku Sasak tradisional tidak hanya dipandang sebagai mata pencaharian. Akan tetapi, mereka memandang aktivitas bertanam padi sebagai sesuatu yang sakral yang berhubungan dengan keharmonisan hubungan antara manusia dengan seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Melalui leksikon-leksikonnya, suku Sasak mengajarkan kita tentang bagaimana manusia mengelola kebersamaan antar sesama makhluk ciptaan Tuhan untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu, mereka juga mengajarkan kepada kita melalui mantra-mantra yang digunakan tentang bagaimana menjaga hubungan vertikal dengan Tuhan.