PEMANFAATAN LIMBAH KARUNG PLASTIK

Abstract
Bahan baku dasar karung plastik adalah polipropilena yang kuat terhadap kerusakan yang timbul dari bahan kimia (asam dan basa) maupun fisika (panas, dingin dan tekanan). Bila dibandingkan dengan serat sintesis fiber. Polipropilena lebih kesat dan lebih mengikat bahan. Dengan dasar tersebut, Karung plastik bisa digunakan untuk pengganti serat penguat (serat fiber) pada fiberglass. Sehingga penulis tertarik untuk mengganti bahan tersebut dengan limbah karung plastik bekas yang banyak terbuang/menjadi sampah di pasar rakyat Kota Palopo. Fiberglass yang menggunakan serat polipropilena mempunyai kualitas hampir sama dengan yang menggunakan serat fiber. Uji lentur serat fiber sebesar 881,3 kg/cm2 dan uji lentur serat Polipropilena mencapai 746,4 kg/cm2. Uji kepadatan material dengan menggunakan serat polipropilena yang berlebihan (0,20 g/cm2) akan menurunkan kepadatan hingga 45,14% dari bahan uji kontrol. Sehingga komposisi kepadatannya mencapai 1,27 g/cm2 tidak layak untuk digunakan sebagai bahan baku untuk meningkatkan mutu produk. Perlu diteliti ulang tentang pembuatan fiberglass dengan Serat Polipropilena, dengan menggunakan bahan baku alternatif serat yang lain (Karung Goni). Pembuatan fiberglass masih perlu dilakukan eksperimen yang lebih banyak variasi campuran dengan Serat Polipropilena guna memperoleh hasil penelitian yang lebih sempurna (penggunaan teknik sulam). Jika akan dimanfaatkan sebagai campuran fiberglass secara massal perlu ada penambahan zat pewarna seperti pigmen, sehingga hasil produk mempunyai warna yang menarik