Abstract
Tulisan ini mengkaji tentang letar belakang munculnya DI/TII dan bagaimana sikap pemerintah terhadap kelompok separatis ini, utamanya DI/TII pada wilayah Sulawesi Selatan yang di nahkodai oleh Qahar Muzakkar, dari hasil kekecewaan terhadap pemerintah hingga masuk dalam kelompok Darul Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kualitatif deskriptif dengan menggunakan perspektif sejarah, dengan melihat bagaimana dan apa terbentuknya DI/TII setrta bagaimana perspektif politik keamanan melihat peristiwa ini. Hasil pembahasan terbagi atas dua bagian, yang pertama membahas tentang klaim historis pejuang gerilya. Klaim historis oleh para pejuang gerilya yang di pimpin oleh Qahar Muzakkar dimana ingin mendapatkan akomodasi yang layak dari pemerintah atas perjuangannya dalm perang revolusi. Bagian kedua, membahas tentang sikap negara terhadap DI/TII, ini melihat bagaimana negara melakukan penumpasan terhadap DI/TII di Sulawesi Selatan. Dengan cara Perundingan hingga perang pemerintah lakukan untuk meredam pemberontakan ini. Dan pada kesimpulan membahas kedua bagian dari pembahasan tersebut.