Abstract
Kitab kuning merupakan salah satu identitas dari pesantren yang harus dilestarikan dalam rangka menjaga eksistensinya. Untuk mencapai tujuan tesebut, pesantren membutuhkan metode yang selalu relevan dengan kondisi santri yang semakin mengalami penurunan minat belajar, terutama cara membaca kitab kuning. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa metode al-Fâtih yang diterapan di MA 1 Annuqayah merupakan metode modern, praktis dan dapat membaca kitab kuning dengan baik dalam waktu yang relatif singkat. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya kriteria ketuntasan minimal siswa khususnya materi kitab kuning dari tahun pelajaran sebelumnya. Implemintasi metode al-Fâtih di MA 1 Annuqayah mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan adalah merumuskan tujaun pembelajran kitab kuning, menentukan materi yang akan diajarkan dan menentukan metode pembelajaran. Tahap pelaksanaan adalah menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran baik psikis dan fisik, guru menjelaskan materi yang yang akan disampaikan, kemudian guru membentuk kelompok kecil untuk membahas materi yang disampaikan guru. Setelah itu, guru menyuruh siswa satu persatu untuk menjelaskan materi yang sudah dipelajari dengan kelompoknya. Tahap penutup adalah guru memberi motivasi kepada peserta didik dan menutup proses kegiatan belajar mengajar.