Abstract
Pemuda merupakan generasi penerus bangsa maupun gereja. Namun di tengah pandemi Covid-19, para pemuda tidak luput mengalami dampak yang diakibatkan oleh Covid-19 ini. Sebagian pemuda mengalami stres dalam mengikuti sekolah/perkuliahan online, stres karena kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan di mana mereka bekerja, bosan karena lebih banyak waktu di rumah dan jarang ketemu dengan teman-teman sebaya, jarang ketemu dengan anggota komunitas gereja, bahkan mereka terpaksa hanya bisa beribadah dari rumah. Tidak sedikit pemuda mengalami penurunan dalam hal kerohanian selama masa pandemi ini. Gereja sebagai sebuah komunitas orang percaya harus hadir serta menjawab kebutuhan para pemuda yang sedang mengalami dampak pandemi Covid-19 ini. Di tengah keterbatasan di masa pandemi ini, gereja bisa hadir serta memaksimalkan pelayanan kepada pemuda melalui desain program yang bisa menjawab kebutuhan mereka. Tentunya gereja bisa memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini sehingga pelayanan kepada pemuda, baik di saat pandemi maupun pasca pandemi, tetap berjalan. Oleh karenanya, melalui artikel ini penulis menawarkan sebuah desain program pendidikan agama Kristen bagi pemuda, di mana dalamnya para pemuda bisa memuji Tuhan bersama (praise), berbagi kesaksian (sharing) serta berdoa (pray) bersama. Untuk menjawab permasalahan pemuda tersebut di atas, maka dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yakni membandingkan berbagai literatur, baik itu buku-buku, artikel, maupun jurnal yang berkaitan dengan pembahasan di atas. Tujuan dari tulisan ini adalah menawarkan desain program pendidikan agama Kristen bagi pemuda di masa Pandemi dan Pasca Pandemi. Program ini diharapkan menjawab kebutuhan para pemuda sekaligus membekali mereka melalui terang firman Tuhan agar para pemuda ini tetap berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus dalam segala keadaaan.