Korelasi Usia dan Jenis Kelamin dengan Angka Kejadian Meningioma

Abstract
Pendahuluan: Meningioma merupakan tumor otak primer yang berasal dari jaringan arakhnoid. Angka kejadian meningioma di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Selain mutasi gen supresor tumor, meningioma dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal diantaranya usia dan jenis kelamin. Tujuan: Mengetahui hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan angka kejadian meningioma pada pasien di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia tahun 2018 berdasarkan derajat keganasannya. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik cross-sectional retrospektif dari data sekunder lembar hasil pemeriksaan patologi anatomi pasien yang dirawat inap melalui SMF. Ilmu Bedah Saraf, RSUD Dr. Soetomo tahun 2018; data yang tidak lengkap akan dieksklusi. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi squre (SPSS 25) dengan tingkat signifikansi p Hasil: Didapatkan 45 pasien meningioma yang sesuai dengan kriteria inklusi, dengan mayoritas perempuan (71%) pada kelompok usia 45 – 49 tahun (22,2%), WHO grade I (82%) dengan tipe histopatologi transisional (49%). Terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian meningioma dengan kelompok usia tertentu (r = 0,718, p = 0,025), dan dengan jenis kelamin (r = 0,441, p = 0,002). Rasio perempuan dibanding laki- laki sebesar 1:2,36. Kesimpulan: Usia dan jenis kelamin berkorelasi erat dengan angka kejadianmeningioma.