ANALISIS KEKUATAN TARIK PENGARUH PERLAKUAN PANAS HASIL PENGELASAN KAMPUH V BAJA 42 DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR DAN OLI

Abstract
Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja 42 atau baja karbon rendah yang dibuat dan dibentuk menjadi komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan didunia industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kekuatan tarik pengaruh perlakuan panas hasil pengelasan kampuh V baja 42 dengan media pendingin air dan oli. Pada penelitian ini material dibentuk menjadi kampuh V. Kemudian material dibentuk menjadi spesimen uji tarik ASTM E8M- 04 tipe 01,pada proses heat treatment dengan variasi temperature 00C sampai 2000C, 4000C, 6000C, 8000C, 10000C, masing- masing spesimen dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10, selanjutnya material dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui nilia kekuatan material. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin air mineral pada temperature 6000 dengan nilai 33.999 N/mm2 dan nilai kekuatan Tarik paling rendah pada temperature 10000 dengan nilai 30.388 N/mm2, kemudian nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin oli SAE 10 pada temperature 6000C dengan nilai 34.589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah temperature 10000C dengan nilai 29 N/mm2. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kekuatan tarik baja St 42 yang paling tinggi berada pada temepratur 6000 C media pendingin oli dengan nilai 34,589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah berada pada temperatur 1000 C media pendingin oli dengan nilai 29,479 N/mm2, adapun media pendingin yang baik digunakan setelah proses heat treatment pada material baja St 42 adalah oli (SEA 10).Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja 42 atau baja karbon rendah yang dibuat dan dibentuk menjadi komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan didunia industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kekuatan tarik pengaruh perlakuan panas hasil pengelasan kampuh V baja 42 dengan media pendingin air dan oli. Pada penelitian ini material dibentuk menjadi kampuh V. Kemudian material dibentuk menjadi spesimen uji tarik ASTM E8M- 04 tipe 01,pada proses heat treatment dengan variasi temperature 00C sampai 2000C, 4000C, 6000C, 8000C, 10000C, masing- masing spesimen dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10, selanjutnya material dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui nilia kekuatan material. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin air mineral pada temperature 6000 dengan nilai 33.999 N/mm2 dan nilai kekuatan Tarik paling rendah pada temperature 10000 dengan nilai 30.388 N/mm2, kemudian nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin oli SAE 10 pada temperature 6000C dengan nilai 34.589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah temperature 10000C dengan nilai 29 N/mm2. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kekuatan tarik baja St 42 yang paling tinggi berada pada temepratur 6000 C media pendingin oli dengan nilai 34,589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah berada pada temperatur 100o0 C media pendingin oli dengan nilai 29,479 N/mm2, adapun media pendingin yang baik digunakan setelah proses heat treatment pada material baja St 42 adalah oli (SEA 10).