Peran Keterampilan Sosial-Emosional Guru terhadap Regulasi Emosi Siswa Sekolah Inklusi

Abstract
Regulasi emosi merupakan hal yang penting dalam interaksi sosial siswa. Sekolah inklusi yang memfasilitasi keberagaman dapat meningkatkan terjadinya konflik antar siswa. Konflik terjadi karena kurangnya keterampilan dalam mengatur emosi. Oleh karena itu guru memiliki tugas dalam mendukung perkembangan regulasi emosi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik peran persepsi siswa atas keterampilan sosial-emosional guru terhadap regulasi emosi siswa sekolah inklusi. Partisipan penelitian ini adalah 109 siswa dengan rentang usia 9-13 tahun dari tiga sekolah dasar inklusi di Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan yaitu survei dengan menyebarkan skala secara langsung. Persepsi siswa atas keterampilan sosial-emosional guru diukur dengan Teacher Social and Emotional Practice – Student Perspective, sedangkan regulasi emosi diukur dengan skala regulasi emosi. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur peran persepsi siswa atas keterampilan sosial-emosional guru terhadap regulasi emosi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa atas keterampilan sosial-emosional guru memiliki peran yang positif terhadap regulasi emosi siswa sekolah inklusi. Ketika siswa mempersepsikan guru memiliki keterampilan sosial-emosional yang tinggi maka regulasi emosi siswa juga cenderung akan tinggi.