PANTAI SYARI’AH PULAU SANTEN: KARAKTERISTIK WISATAWAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Abstract
Kebangkitan ekonomi berbasis halal atau syari’ah dalam ekonomi global membawa dampak yang sangat signifikan pada sektor lainnya seperti perbankan, kuliner, fashion, dan gaya hidup. Hal ini ditunjang dengan semakin meningkatnya populasi muslim di dunia dan meningkatnya pendapatan penduduk di negara-negara muslim. Konsep halal pun semakin diminati oleh non muslim yang kemudian berkembang menjadi pariwisata halal. Begitu juga dengan Banyuwangi, dengan potensi wisata alamnya dan ingin meningkatkan kesejahteraan penduduknya, membuat destinasi wisata dengan konsep syari’ah yaitu Pantai Syari’ah Pulau Santen. Penelitian ini berusaha mengungkap tentang karakteristik wisatawan yang berkunjung, faktor-faktor apa yang mempengaruhi kunjungan wisatawan, dan mengetahui faktor apa yang paling kuat dan paling lemah yang mempengaruhi kunjungan wisatawan di Pantai Syari’ah Pulau Santen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 wisatawan yang berkunjung ke Pantai Syari’ah Pulau Santen dengan menggunakan teknik accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer berdasarkan kuesioner yang dianalisis dengan analisis persentase dan analisis Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa karakteristik wisatawan didominasi oleh perempuan (71%) dengan rentang usia antara 17 sampai dengan 25 tahun (66%) yang berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa (67%), yang baru pertama kali berkunjung (41%) bersama temannya (71%) atas rekomendasi dari teman atau saudaranya. Berdasarkan model regresi linier berganda, dapat diketahui bahwa faktor tata laksana, fasilitas, ODTWA (Objek dan Daya Tarik Wisata Alam), dan aksesibilitas secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah wisatawan di Pantai Syari’ah Pulau Santen Banyuwangi. Akan tetapi secara parsial (terpisah), keempat faktor tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah wisatawan. Faktor yang paling kuat adalah Objek dan Daya tarik Wisata Alam, sedangkan faktor yang paling lemah adalah aksesibilitas