Abstract
Demam berdarah adalah masalah kesehatan masyarakat yang meningkat di Sulawesi Selatan, Indonesia. Daerah endemi demam berdarah terjadi selama 3 tahun terakhir adalah di Kabupaten Maros. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan studi tentang hubungan faktor lingkungan dengan kejadian DBD di Kabupaten Maros. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 112 subjek. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan kejadian penyakit demam berdarah dengan manajemen air dengan nilai p=0,501, pengelolaan sampah dengan nilai p=0,000 berhubungan dengan kejadian demam berdarah. Oleh karena itu, diharapkan pihak terkait harus meningkatkan pendidikan kesehatan dan menyediakan tempat sampah.