Pengelolaan Hipertermi Pada Anak Dengan Riwayat Kejang Demam Sederhana Di Desa Krajan Banyubiru

Abstract
Febrile seizures is seizures that occur due to an increase in body temperature that exceeds normal limits due to extracranial processes. A simple febrile seizure is a febrile seizure that lasts no more than 15 minutes and does not recur for 24 hours. Patients with febrile seizures have symptoms of high fever or hyperthermia. Hyperthermia is an increase in body temperature beyond the normal threshold. The purpose of this paper is to describe the management of hyperthermia in children with simple febrile seizures in the village of Krajan Banyubiru. The method used is descriptive with a case study approach through nursing care which consists of assessment, nursing intervention, nursing implementation and nursing evaluation. Management of hyperthermia is carried out by monitoring vital signs, monitoring fluid intake, performing external cooling, loosening clothing, collaborating with pharmacological therapy and conducting laboratory tests.The results of the management obtained with the intervention that has been designed are that the patient experiences a decrease in body temperature until it returns to normal. This proves that the actions taken based on the intervention are successful so that the hyperthermia problem can be resolved. Suggestions for families to know more about how to handle fever in children. Abstrak Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh melebihi batas normal akibat proses ekstrakranial. Kejang demam sederhana yaitu kejang demam yang terjadi tidak lebih dari 15 menit dan tidak berulang selama 24 jam. Pasien dengan kejang demam mempunyai gejala demam tinggi atau hipertermi. Hipertermi adalah meningkatnya suhu tubuh melebihi batas ambang normal. Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan Pengelolaan Hipertermi Pada Anak Dengan Riwayat Kejang Demam Sederhana Di Desa Krajan Banyubiru.Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan studi kasus melalui asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan. Pengelolaan hipertermi dilakukan dengan memonitor tanda-tanda vital, monitor asupan cairan, melakukan pendinginan eksternal, melonggarkan pakaian, mengkolaborasikan pemberian terapi farmakologi serta melakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil pengelolaan yang didapatkan dengan intervensi yang telah dirancang adalah pasien mengalami penurunan suhu tubuh hingga kembali ke normal. Hal ini membuktikan bahwa tindakan yang dilakukan berdasarkan intervensi berhasil sehingga masalah hipertermi dapat teratasi. Saran bagi keluarga agar lebih mengetahui bagaimana cara penanganan demam pada anak dan mampu mencegah terjadinya kejang berulang.