Analisis Kualitas Buah Merah Kopi Arabika Gayo dan Korelasinya dengan Kualitas Biji pada Ketinggian Berbeda

Abstract
Kualitas biji dan citarasa kopi Arabika Gayo dipengaruhi oleh ketinggian tempat tumbuh dan kondisi kematangan buah. Kematangan buah kopi yang dipanen sering bercampur dan dikhawatirkan akan memengaruhi mutu dan citarasa kopi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas buah kopi Arabika yang berasal dari ketinggian tempat yang berbeda dengan kualitas kopi beras dan seduhannya. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah, bulan April-Juni 2021. Penelitian dilakukan melalui wawancara kepada petani dan pengepul, serta mengamati kualitas buah merah, mutu fisik, dan mutu seduhan (SCAA) kopi yang berasal dari tiga ketinggian tempat yang berbeda, yaitu 1000-1200 m dpl (E1), 1201-1400 m dpl (E2), dan 1401-1600 m dpl (E3). Penelitian dirancang berdasarkan Rancangan Acak Kelompok nonfaktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat tumbuh berpengaruh terhadap kualitas buah yang dipanen. Semakin tinggi tempat tumbuh maka semakin menurun persentase buah rusak dan semakin tinggi kualitas kopi berasnya. Hasil cupping test menunjukkan kualitas kopi termasuk specialty dengan skor rata-rata 82,67 + 0,98. Kopi dari lokasi yang lebih tinggi mempunyai skor atribut fragrance, flavor, dan acidity yang lebih tinggi. Analisis korelasi menunjukkan adanya korelasi positif kuat antara persentase buah kopi rusak dengan nilai cacat kopi beras, korelasi positif moderat antara persentase buah mengapung dengan nilai cacat kopi beras dan korelasi positif lemah antara persentase buah hijau dengan skor total cup test. Hasil penelitian mengidikasikan perlunya meningkatkan pemahaman kepada petani untuk hanya memanen kopi Arabika yang sudah berwarna merah.