Abstract
Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kepemimpinan manusia dengan kepemimpinan Yesus dan mengapa kepemimpinan Yesus direkomendasikan sebagai teladan pemimpin masa kini. Metode penelitian menggunakan studi literatur dengan menganalisis, membandingkan dan menyimpulkan pendapat dari sebanyak 31 referensi, yaitu 18 jurnal ilmiah, 11 buku, 1 prosiding dan 1 Alkitab LAI. Hasil penelitian menyimpulkan kepemimpinan manusia cenderung mengutamakan kemampuan lahiriah seperti: kompentensi sumber daya manusia, strategi marketing komunikasi, metoda, materi yang dikemas dalam kesalehan, kesantunan yang bersifat drama dengan motif self interest. Kepemimpinan manusia cenderung menjadi sumber masalah di mana para pemimpin kurang mengaklimatisasi diri, bersahabat dengan orang–orang tertentu. Sehingga terbentuk kelompok pro-kontra dalam satu institusi, angkuh, senang dilayani dari pada melayani. Sedangkan kepemimpinan Yesus tidak mengabaikan kemampuan lahiriah, tetapi lebih mengutamakan kepemimpinan dari hati berdasarkan kasih yang tulus ikhlas, tidak membedakan siapapun, musuh dikasihi dan dituntun-Nya kepada kebenaran. Yesus sebagai hamba, melayani dan bukan dilayani, bukan pencitraan. Dia bertindak sebagai gembala, tidak membiarkan seorang pun binasa, hadir di tengah-tengah mereka yang menderita dan termarjinalkan. Seluruh kepemimpinan-Nya dan keputusan-Nya berdasarkan kehendak Allah, tidak mengorbankan siapapun. Kepemimpinan manusia cenderung tidak berintegritas, sedangkan Yesus mengutamakan integritas, hidup dalam kejujuran yang sempurna. Yesus mengajarkan bahwa “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Mat.5:37). Kepemimpinan Yesus relevan sebagai teladan bagi pemimpin masa kini.