Penerapan prinsip desain Daniel Libeskind pada fasilitas permainan tradisional Melayu Riau di Pekanbaru

Abstract
Kota Pekanbaru memiliki wahana anak yang beraneka ragam. Wahana tersebut umumnya dapat dijumpai pada mall atau pusat komersial tertutup yang cenderung menyediakan permainan modern. Permainan modern lumrah adanya sebagai bagian dari kemajuan teknologi yang semakin canggih. Beda halnya dengan zaman dahulu, anak-anak lebih menyukai bermain dengan mengambil tempat di tanah lapangan kosong. Kondisi dua hal yang berbeda antara permainan modern dengan permainan tradisional mulai ditandai dengan semakin banyaknya jenis permainan modern dan hilangnya permainan tradisional. Permainan Tradisional yang dimaksud ialah jenis permainan yang berasal dari daerah Melayu Riau. Salah satu jenis permainannya yaitu congklak, statak, gasing dan sebagainya. Maka dari itu, dipihlah judul fasilitas permainan tradisional Melayu Riau yang gunanya agar permainan tradisional ini tetap dapat dilestarikan khususnya anak-anak dapat bermain sambil belajar mengenal nilai-nilai tradisional. Dengan konsep desain gerak dalam bermain Statak, fasilitas ini dirancang dengan fungsi utamanya sebagai tempat bermain. Dengan menggunakan metode primer berupa survei, serta berbagai sumber literatur dan standar fasilitas permainan sebagai metode sekunder. Fasilitas permainan tradisional ini mengedepankan prinsip desain Daniel Libeskind sehingga dapat menciptakan suatu desain modern yang tetap kental dengan nilai tradisionalnya. Meskipun hasil desain fasilitas memiliki banyak sudut geometris namun tetap aman dan tidak mengganggu pergerakan anak-anak dalam bermain. © 2020 Elza Fitria Ningsih, Yohannes Firzal, Pedia Aldy