KAJIAN ARSITEKTUR ETNIK PADA BANGUNAN PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS: PASAR BADUNG DI BALI)

Abstract
Keberagaman suku bangsa yang dimiliki oleh setiap negara khususnya negara Indonesia merupakan suatu aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki tradisi kebudayaan yang berbeda sesuai dengan daerahnya masing-masing. Namun, seiring berkembangnya zaman, nilai lokal yang terkandung dalam kebudayaan tradisional tersebut perlahan mulai luntur. Agar ciri khas kebudayaan tradisional di suatu daerah tidak hilang, maka hadirnya konsep Arsitektur Etnik ini dapat dijadikan sebagai alat untuk melestarikan kebudayaan suatu bangsa. Salah satu bangunan yang menerapkan konsep Arsitektur Etnik yaitu Pasar Badung yang ada di Bali. Pembangunan pasar ini mencerminkan kebudayaan Etnik Bali yang sangat ekspresif dan mengedepankan aspek religi (agama hindu). Pengekspresian tersebut dapat dilihat melalui interaksi masyarakat Bali dengan lingkungannya yang terkandung dalam konsep Tri Hita Karana. Penataan ruang pada Pasar Badung memiliki nilai filosofi yang tinggi. Begitu pun dengan bentuk bangunan serta penerapan ornamen bangunannya. Penggunaan unsur tradisional seperti kori pada Pasar Badung membuat bangunan ini semakin menunjukan karakternya sebagai bangunan asli Etnik Bali. Penggunaan ornamen dengan unsur hindu yang kental dan permainan warna yang kontras serta penggunaan tekstur material lokal seperti batu bata juga dapat menonjolkan karakter dari Arsitektur Etnik Bali yang kuat. Dengan menerapkan unsur tradisional yang terkandung dalam kebudayaan Bali, bangunan pasar ini telah menunjukan identitasnya sebagai Etnik Bali yang diwujudkan dalam desain bangunan Pasar Badung. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan serta mengetahui penerapan konsep Arsitektur Etnik pada bangunan Pasar Badung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif pada studi kasus.
Funding Information
  • Universitas Muhammadiyah Jakarta