Makna Pernikahan pada Wanita yang Menikah Usia Dini

Abstract
Remaja memiliki tugas perkembangan yaitu bergaul dengan teman sebaya, mencari identitas diri, dan eksplorasi lingkungan. Meskipun demikian, masih banyak remaja yang memutuskan untuk menikah di usia yang masih belia. Sementara, menjalin hubungan intimasi dengan lawan jenis merupakan tugas perkembangan masa dewasa awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna pernikahan bagi wanita yang menikah di usia < 19 tahun. Partisipan penelitian adalah tiga wanita yang menikah di usia < 19 tahun, telah memiliki anak, dan berdomisili di Kota Makassar bersama suaminya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian diperoleh menggunakan interview semi-terstruktur dan diolah menggunakan analisis data Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan: a) Perasaan saling suka merupakan hal mendasar yang melatarbelakangi remaja menikah dini; b) Kesiapan pernikahan ditandai dengan durasi pacaran yang lama dan belief akan proses lamaran; c) Perubahan yang terjadi sebelum dan setelah menikah menimbulkan berbagai jenis emosi. Terlebih pada perubahan pada pergaulan dengan teman sebaya memunculkan emosi negatif; d) Coping strategy yang kurang tepat membuat masalah yang terjadi dalam kehidupan pernikahan tidak terselesaikan dengan baik; serta e) Aspek spritual memainkan peranan besar dalam membentuk komitmen pernikahan.