Penyembuhan Luka Ruptur Perineum Spontan pada Ibu Nifas

Abstract
Ruptur perineum adalah kondisi terputus pada jaringan perineum,kejadian ini biasanya terjadi pada pertama ataupun persalinan selanjutnya, jika tidak tertangani dengan tepat maka berdampak pada infeksi dan perdarahan yang menyebabkan kematian ibu. Penyebab terbanyak dari perdarahan adalah rupture perineum sehingga menimbulkan infeksi, maka diperlukan peningkatan mutu dari pelayanan kesehatan untuk mencegah kejadian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ruptur perineum spontan pada ibu nifas di BPS “H”. Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Semua ibu nifas Primipara di BPM "H" tahun 2020 sebanyak 22 orang. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas memiliki personal hygiene yang kurang yaitu sebanyak 64%. Umur ibu banyak yang 20-24 tahun, pendidikan banyak yang SD, dan pekerjaan ibu banyak yang tidak bekerja/IRT.Sedangkan dari hasil penelitian pantang makan menunjukkan bahwa hampir seluruh ibu nifas melakukan pantang makan dalam penyembuhan ruptur perineum spontan yaitu sebanyak 77%, Ibu nifas banyak yang masihmelakukan pantang makan ikan laut, daging, sayur dan telur, karena larangan / tradisi dari orang tuanya. Makanan tersebutdianggap dapat menyebabkan darah nifas berbau amis, luka berair dan tidak cepat sembuh. Dari hasil penelitian istirahat/tidur menunjukkan bahwa setengahnya ibu nifas memiliki istirahat/tidur yang cukup dalam penyembuhan ruptur perineum spontanyaitu sebanyak 50%. Salah satu upaya dalam penyembuhan ruptur perineum spontan yaitu ibu nifas harus mengubah gaya hidup terutama pada pola makan, personal hygiene, dan memenuhi kebutuhan istirahat/tidur.