Abstract
Latar belakang: Antibiotik adalah obat yang paling efektif melawan infeksi mikroba namun, perlahan kehilangan efikasinya terhadap mikroorganisme dikarenakan resistensi. Sehingga, pada beberapa tahun terakhir ini, penelitian terkait pencarian senyawa baru dari alam untuk penanganan penyakit infeksi menjadi penting untuk dilakukan. Bunga Nusa Indah (Mussaenda frondosa L.) merupakan tumbuhan tropis asli Indonesia. Secara tradisional, Mussaenda frondosa L. telah digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit, seperti sakit kepala dan jaundice. Studi literatur terhadap aktivitas antibakteri bunga nusa indah masih sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan penelitian terkait aktivitas antibakteri Tujuan: untuk mengetahui apakah terdapat aktivitas antibakteri dari fraksi kelopak bunga Mussaenda frondosa L. dan apakah signifikan aktivitas antibakteri fraksi kelopak bunga Mussaenda frondosa L dibandingkan dengan pembanding kloramfenikol. Metode: Metodologi penelitian ini dimulai dari pengambilan sampel, identifikasi sampel, ekstraksi dan fraksinasi. Skrining pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar Hasil: Aktivitas antibakteri paling potensial adalah fraksi etil asetat dengan diameter hambat 5,6 – 8,3 mm terhadap 12 bakteri patogen uji, kecuali Streptococcus mutans ATCC 25175. Fraksi n-heksana menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dan Vibrio cholerae inaba dengan diameter hambat 6,0 – 7,5 mm. Sedangkan, fraksi butanol hanya memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan diameter hambat 7,5 mm. Kesimpulan: fraksi yang paling potensial dalam menghambat bakteri uji adalah fraksi etil asetat, dengan menghambat 12 bakteri patogen uji, diikuti oleh fraksi n-heksana yang menghambat 3 bakteri.