Asupan energi dan protein pasien tidak berbeda menurut tingkat kepercayaan diri dan kinerja ahli gizi dalam menerapkan proses asuhan gizi terstandar

Abstract
Background: The incidence of hospital malnutrition is still high. Prevalence of malnutrition was 56.9% at three hospital in Indonesia, such as Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta, Jamil Hospital Padang, and Sanglah Hospital Bali. Diet therapy might improve nutritional intake. Standardized nutrition care process (SNCP) helps dietitian to make a decision with critical thinking to improve the quality of nutritional care, i.e. safe and effective. Dietitians need self-confi dence in applying their knowledge to accomplish their works. Several studies showed that higher self-confi dence correlated with higher performance. That would have positive impact on patients outcomes.Objectives: To fi nd out the differences in patient energy and protein intake based on dietitians selfconfidence in implementing SNCP.Methods: An observational study was used in this study with cross sectional design involving dietitians and hospitalized patients in Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. Data were analyzed using independence t test, chi-square, and Anova.Results: There was no significant difference in percentage average of patients energy intake of high self confidence compared to low self confi dence (lower 6.3%, p=0.13), as well as in protein intake (higher 1.8%, p=0.73). The percentage average of energy in nutritional intake, which energy intake was 3.0% (p=0.49) lower in good performance and protein intake was 7.1% (p=0.20) higher in good performance, had no statistical difference with dietitians performance. There was also no statistical difference between dietitians performance and dietitians self-confi dence(p=0.23). Conclusions: There were no differences between average percentage of energy and protein intake with dietitians self-confidence and dietitians performance. There was also no difference between dietitians performance and their self-confidence.KEYWORDS: self-confidence, dietitians performance, energy and protein intake ABSTRAKLatar belakang: Kejadian hospital malnutrition masih tinggi. Prevalensi malnutrisi di tiga rumah sakit di Indonesia, yaitu RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUP Jamil Padang, dan RSUD Sanglah Bali sebesar 56,9%. Terapi diet dapat meningkatkan asupan gizi proses asuhan gizi terstandar (PAGT) membantu ahli gizi membuat keputusan dengan berpikir kritis dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan gizi yang aman dan efektif. Ahli gizi memerlukan kepercayaan diri dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa penelitian medis menunjukkan bahwa kepercayaan diri yang tinggi berhubungan dengan kinerja yang lebih baik. Hal tersebut dapat berdampak positif terhadap outcome pasien. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan asupan energi dan protein pasien menurut tingkat kepercayaan diri dan kinerja ahli gizi dalam menerapkan PAGT.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah ahli gizi dan pasien rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dengan masing-masing berjumlah 12 subjek dan 90 subjek, menggunakan teknik convenience sampling dan quota sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Maret 2014. Analisis data secara bivariat dilakukan dengan uji t, chi-square, dan anova. Hasil: Asupan energi pasien pada kepercayaan diri ahli gizi baik tidak berbeda dengan kepercayaan diri ahli gizi yang tidak baik (lebih rendah 6,3%, p=0,13), demikian juga dengan asupan protein (lebih tinggi 1,8%, p=0,73). Tidak ada perbedaan rerata persentase asupan energi, yaitu selisih 3,0% (p=0,49) lebih rendah pada kinerja baik dan protein 7,1% (p=0,20) lebih tinggi pada kinerja baik. Tidak ada perbedaan kinerja ahli gizi menurut tingkat kepercayaan dirinya (p=0,23). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan asupan energi dan protein menurut tingkat kepercayaan diri dan kinerja ahli gizi, serta kinerja menurut tingkat kepercayaan diri ahli gizi.KATA KUNCI: kepercayaan diri, kinerja ahli gizi, asupan energi dan protein