Analisis Koordinasi Sinyal Antar Simpang (Studi Kasus Jalan Rajawali-Tingang dan Jalan Rajawali-Garuda)

Abstract
Banyaknya persimpangan dikota Palangka Raya dengan jarak antar simpang yang pendek terkadang menimbulkan permasalahan tersendiri, dimana kendaraan terkadang harus selalu berhenti pada tiap simpang karena selalu mendapat sinyal merah. Penelitian ini bertujuan menganalisa simpang di jalan Garuda-Rajawali dan jalan Tingang-Rajawali, dengan mengkoordinasikan kedua simpang untuk mengurangi antrian dan tundaan. Perencanaan waktu siklus yang didasarkan pada kondisi terjenuh saaat eksisting. Perencanaan dilakukan dengan memperhatikan teori koordinasi persimpangan dan rumus dalam MKJI 1997. Diharapkan waktu siklus baru dapat memberi kinerja simpang lebih efektif. Merencanakan koordinasi antar kedua simpang dari waktu siklus baru yang telah didapat dengan menggambil waktu siklusterpanjang dari kedua simpang. Dari hasil penelitian diperoleh waktus siklus Simpang I = 98 detik dengan masing-masing pendekat, pendekat (Utara=11 detik, Timur= 21detik, Selatan=12 detik, dan Barat = 29 detik). Sedangkan pada simpang II = 113 detik dengan masing-masing pendekat, pendekat (Utara=12 detik,Timur=31 detik, Selatan = 12 detik, dan Barat = 34 detik). Dari hasil perbandingan waktu siklus setelah analisis, diketahui waktu siklus Simpang II (c = 113 detik) lebih besar dari Simpang I (c = 98 detik) dengan selisih waktu 15 detik. Maka kedua simpang dapat dikoordinasikan dengan mengambil waktu siklus terpanjang dari kedua simpang tersebut, yaitu c = 113 detik. Waktu tempuh dari simpang I ke simpang II membutuhkan waktu sekitar 61,42 detik, dengan t=0 pada waktu hijau pertama fase ke 2 pada simpang I dan t=61,42 detik merupakan waktu hijau pertama fase ke 2 pada simpang II.