Abstract
Abstrak: Tujuan kajian ini adalah untuk mengidentifikasi kebijakan gerakan literasi pemerintah Kota Balikpapan, dampaknya bagi guru dan siswa dalam menumbuhkembangkan gerakan membaca;  serta upaya yang dilakukan sekolah dan guru dalam menumbuhkan gerakan membaca bagi siswa. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis deskriptif yang mencakup komponen pelaksanaan program pengajaran dalam mendorong siswa meningkatkan gemar membaca. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengisian instrumen atau daftar isian, wawancara, observasi, dan diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion) dengan responden guru-guru pada 3 SMA Negeri di Kota Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua sosialisasi gerakan membaca yang menjadi program literasi pemerintah Kota Balikapapan sampai ke para guru, pihak sekolah sebatas mensosialisasikan kepada guru-guru mata pelajaran terkait seperti guru bahasa Indonesia. Ditinjau dampak program gerakan literasi pemerintah kota bagi kalangan guru, sebanyak 41,67 persen guru menjawab ada dampaknya dan 58,33 persen tidak ada dampaknya. Salah satu program pemerintah kota, yaitu mematikan televisi setelah maghrib hingga pukul 11 malam merupakan program lama, yang perlahan mulai kurang diminati siswa. Upaya sekolah dalam menumbuhkan gerakan minat baca, seluruh guru menilai bahwa dampak kebijakan sekolah seperti membaca kitab suci di awal pelajaran anak menjadi rajin membaca buku keagamaan karena dibiasakan.