Abstract
Tulisan ini mengulas tentang beberapa peristiwa yang terjadi di daerah Vorstenlanden di Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode sejarah melalui empat tahapan, yakni: 1) heuristik, 2) kritik sumber, 3) interpretasi, dan 4) historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Sulawesi Tengah pada awal abad XX muncul perlawanan-perlawanan lokal, salah satunya perlawanan Towoalangi terhadap Belanda hingga penandatanganan nota perjanjian pendek (korte verklaring) di Kulawi. Towoalangi merupakan seorang Raja sekaligus sebagai simbol perlawanan masyarakat Kulawi terhadap kolonialisme Belanda awal abad XX. Perang ini adalah salah satu historiografi konflik antara pemerintah kolonial Belanda dengan rakyat Kulawi. Oleh karena itu, peristiwa tersebut tidak dapat dipisahkan dari proses perjalanan sejarah Sulawesi Tengah.