HIGHER ORDER THINKING SKILLS LEARNING POLICY IN K-2013: ECONOMIC AND POLITICAL PERSPECTIVES

Abstract
Kajian ini bertujuan untuk mengelaborasi pengaruh politik dan ekonomi terhadap kebijakan pembelajaran bermuatan HOTS di Kota Bandung dan Yogyakarta. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terpumpun, observasi kelas, dan studi dokumen. Kota Bandung dan Yogyakarta dipilih karena kedua kota tersebut telah melaksanakan kurikulum 2013 revisi 2016. Analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis politik ekonomi, tingkat sektor yang dikembangkan oleh European Commission. Hasil analisis menunjukkan bahwa kota Bandung dan Yogyakarta belum memiliki kebijakan khusus terkait pembelajaran bermuatan HOTS dalam implementasi Kurikulum 2013. Namun, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta telah menyelenggarakan pelatihan penyusunan soal HOTS sedangkan Dinas Pendidikan Kota Bandung belum melaksanakan. Meskipun demikian, kedua kota telah merencanakan anggaran untuk pelatihan guru melakukan pembelajaran HOTS di tahun 2018. This research aims to elaborate on how politics and economy affecting the policy of Higher Order Thinking Skills (HOTS) Learning as well as to provide recommendations to support this policy in Bandung and Yogyakarta districts. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews, focus-group discussion,  classroom observations, and desk study as data collection techniques. Bandung and Yogyakarta were selected as cases because they already implemented 2013 Curriculum (version 2016). This study uses the sector analysis for politics and economy developed by the European Commission. The results of this study show that both districts have not yet implemented certain policies in regard to HOTS learning, however, Yogyakarta has trained several teachers in constructing HOTS assessment. Nevertheless, both districts already made financial planning for the training of teachers in HOTS learning in 2018.