MODEL PEMBELAJARAN INKLUSI PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH

Abstract
SMPN 4 Payakumbuh melaksanakan pendidikan inklusi mulai tahun 2003. Sekolah ini menerima dan mendidik siswa difabel sebagaimana layaknya siswa-siswi yang lain. Model pembelajaran inklusi yang digunakan di SMPN 4 Payakumbuh antara lain: a) bentuk kelas reguler (inklusi penuh) yaitu menyatukan peserta didik normal dengan peserta didik berkebutuhan khusus (inklusi penuh) dibawah pengawasan guru kelas atau guru mata pelajaran dan guru pendamping khusus dengan memakai Kurikulum Sekolah yaitu Kurikulum 2013, dimana RPP dan Silabus tidak ada pemodifikasian bagi siswa berkebutuhan khusus (ABK), b) kelas regular dengan pull out yaitu anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak normal lainnya dikelas reguler, namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang lain untuk belajar dengan guru pendamping khusus(GPK). Hambatan yang ditemui antara lain: guru pembimbing khusus (GPK) yang tidak memadai dengan jumlah peserta didik ABK di SMP Negeri 4 Payakumbuh dan kurangnya pemahaman guru umum mengenai pendidikan inklusi. Dan untuk nilai hasil belajar siswa berkebutuhan khusus cukup baik, namun masih terdapat sebagian anak ABK yang dibawah rata-rata KKM. Untuk itu baik guru kelas maupun guru mata pelajaran memberikan remedial ataupun tugas sebagai perbaikan nilai siswa ABK tersebut.