Dampak Paparan Pornografi Pada Anak Usia Dini

Abstract
Pada abad 21, anak usia dini hingga manula sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi, bahkan beberapa penelitian menjelaskan bahwa anak usia dua tahun saat ini sudah terbiasa menggunakan gadget untuk bermain game, membuka youtube atau membuka galeri video dengan sangat ahli. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi tentang kebiasaan penggunaan gadget pada anak usia dini dan kasus-kasus anak usia dini melihat video porno, mencari dampak anak melihat pornografi, dan penyebab anak usia dini terpapar video porno di era digital saat ini. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode tinjauan literatur. Data dikumpukan dengan menganalisis beberapa kasus, jurnal, dokumen, data lain baik cetak maupun elektronik yang relevan. Hasil menunjukkan bahwa paparan pornografi pada anak dapat menyebabkan kerusakan otak, rusak kemampuan konsentrasi dan fokus, serta membuat anak kecanduan video porno, mengalami penyimpangan seks, hingga menjadi pelaku pelecehan atau kekerasan seksual di masa mendatang. In the 21st century, children to adults are digital consumers to the use of technology, it even various studies explain that a lot of children in the age of two are now accustomed to using gadgets to play games, open YouTube or watch video from galleries with great expertise. The goal of this article study was to explore the habits of using gadgets in early childhood and cases of early childhood viewing porn videos, to analisys the impact of children watching pornography, and to find the causes of early childhood exposure to pornographic videos in today's digital era. This article contains used qualitative descriptive approach with library research method. The data were collected by analyzing some printed and electronic journals, books, documents, and other sources that related. These results indicated that exposure pornography in children can cause the brain demage, impaired concentration and focus ability, and become addicted to pornographic videos, experience sexual deviations, and become perpetrators of sexual harassment or violence in the future.