KETAHANAN CAMPURAN AC-WC MENGGUNAKAN LATEKS TERHADAP AIR

Abstract
This paper presents the results of research on the durability of Asphalt Concrete-Wear Asphalt (AC-WC) mixture using latex material to water immersion. Resistance to warm water immersion is intended to measure the durability of asphalt mixture in serving traffic loads against the influence of water and temperature factors. The use of latex material is intended to improve the performance of the mixture. This research uses a laboratory-scale test. The specimen of AC-WC added with latex was tested for its tensile strength using the Indirect Tensile Strength (ITS) test. Other specimens are immersed in water at 60°C with a continuous and periodic soaking system. The continuous immersion was carried out for 0, 24, 48, and 72 hours, while the periodic immersion was carried out for 12 hours soaked and 12 hours exposed alternately. The durability was analyzed using the Residual Strength Index indicator. The analysis shows that the addition of latex increased the tensile strength of the AC-WC mixture based on the ITS test results. The AC-WC mixture added with latex can increase its resistance to continuous and periodic immersion, by increasing the residual strength index and decreasing IKS with increasing immersion time. Continuous immersion has a greater impact on reducing IKS than periodic. In specimens without latex, the decrease in IKS values between continuous and periodic soaking has the same pattern, but in specimens with latex, the pattern is different. Keywords: asphalt concrete; latex; water immersion; Indirect Tensile Strength; Residual Strength Index. Abstrak Makalah ini menyajikan hasil penelitian mengenai ketahanan campuran beraspal Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) yang menggunakan bahan lateks terhadap rendaman air. Ketahanan terhadap perendaman air hangat dimaksudkan untuk mengukur daya tahan campuran aspal dalam melayani beban lalu lintas terhadap pengaruh faktor air dan temperatur. Penggunaan bahan lateks dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja cam-puran. Penelitian ini menggunakan uji skala laboratorium. Kekuatan tarik benda uji AC-WC dengan lateks diuji menggunakan uji Indirect Tensile Strength (ITS). Benda uji yang lain direndam dalam air bertemperatur 60oC dengan sistem rendaman menerus dan rendaman berkala. Metode perendaman secara menerus dilakukan selama 0, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam, sedangkan rendaman secara berkala dilakukan 12 jam direndam dan 12 jam diekspose secara bergantian. Tingkat keawetan dianalisis menggunakan indikator Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan lateks meningkatkan kekuatan tarik campuran AC-WC berdasarkan hasil uji ITS. Ketahanan terhadap perendaman menerus dan berkala, campuran AC-WC menggu-nakan lateks meningkat, dengan meningkatnya indeks kekuatan sisa dan menurunnya IKS dengan bertambah-nya lama rendaman. Perendaman secara menerus memberi dampak yang lebih besar dalam menurunkan IKS dibanding perendaman berkala. Pada benda uji tanpa lateks, penurunan nilai IKS antara rendaman menerus dan rendaman berkala memiliki pola yang sama, namun pada benda uji dengan lateks pola penurunan nilai IKS berbeda. Kata-kata kunci: campuran beraspal; lateks; rendaman air; Indirect Tensile Strength; Indeks Kekuatan Sisa.