Pemanfaatan limbah serat pohon sagu untuk pembuatan komposit

Abstract
PEMANFAATAN LIMBAH SERAT POHON SAGU UNTUK PEMBUATAN BIO KOMPOSIT Agus Syahputra dan Dody yulianto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau Jl. Kaharuddin Nasution No. 133 Perhentian Marpoyan, Pekanbaru Email : putraa@student.uir.ac.id ABSTRAK Bio komposit adalah gabungan suatu bahan yang terdiri lebih dari dua bahan, dan digabungkan membentuk suatu bahan yang mempunyai sifat berbeda dengan bahan aslinya. Dengan melimpahnya serat sagu di Kabupaten Meranti, hal ini tentu dapat dimanfaatkan terutama di bagian kulit sagu yang sering dibuang dan menyebabkan limbah. Sehingga kulit ini dapat dipakai untuk pembuatan komposit, dengan menggabungkan serat kulit pohon sagu dengan resin polyester. Untuk mengetahui sifat mekanik maka diperlukan pengujian komposit terhadap kekuatan bending dan ketangguhan impact. Dengan variasi volume 80% resin + 20% serat, 70% resin + 30% serat dan 60% resin + 40% serat. Dengan harapan untuk mendapatkan komposisi yang tepat, dan meningkatkan kegunaan dari limbah pohon sagu, untuk menjadi material yang baru. Tahapan ini dimulai dengan pemilihan serat, dan pencampuran resin polyester. Pembuatan spesimen dan prosedur pengujian mengacu pada, ASTM D790 untuk Bending dan ASTM D6110 untuk Impact. Hasil dari pengujian impact dan bending menunjukan kekuatan dari uji bending terbesar adalah 22,39 N/mm2, untuk fraksi volume 60% resin + 40% serat. Sedangkan kekuatan terendah untuk uji bending adalah 8,85 N/mm2, untuk fraksi volume 80% + 20%. Dan ketangguhan impact terbesar adalah 47,173 J untuk fraksi volume 60% resin + 40% serat, sedangkan kekuatan impact terendah adalah 37,674 J, untuk fraksi volume 80% resin + 20% serat. Dapat disimpulkan jika di spesimen fraksi seratnya besar, maka akan memiliki kekuatan dan ketangguhan spesimen yang lebih baik. Kata kunci : Komposit, Serat, material, kekuatan Bending, polyester