Abstract
Konflik sosial selalu ada, disebabkan karena adanya perbedaan-perbedaan kepentingan dari individu-individu dan kelompok-kelompok maupun persoalan dibidang SARA (Suku, Agama, dan Ras); politik, ekonomi serta menyangkut sosial dan budaya. Karena itu, bagaimana dikelola/dikontrol didalam penanganannya agar tidak berdampak gejolak atau mengarah pada kekerasan fisik, kehilangan harta adanya korban jiwa. Penanganan konflik yang efektif tentu menetralisir tingkat intensitas konflik ke arah terciptanya suasana yang harmonis, tenteram, aman dan sejahtera.Motode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah pendidikan masyarakat. Tahapan penyuluhan terdiri dari studi pendahuluan, pemaparan materi, dan evaluasi. Kegiatan penyuluhan melalui sosialisasi tentang penanganan konflik sosial ditujukan kepada khalayak sasaran. Tingkat keberhasilan sosialisasi ini ditentukan oleh adanya perbedaan pemahaman dan pengetahuan mengenai penanganan konflik yang belum baik dengan sesudah pelaksanaan sosialisasi, dimana adanya pemahaman dan pengetahuan yang lebih komprehensif dan terintegral.