Pengembangan Budidaya Ikan Belanak Belinyu di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka

Abstract
Potensi Perairan estuari pada hutan mangrove di daerah Belinyu, Kabupaten Bangka cukup tinggi. Tingginya potensi perairan tersebut dimanfaatkan oleh para pembudidaya ikan untuk membudidayakan ikan-ikan air payau.  Kelompok pembudidaya ikan Perepat Permai di Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka merupakan pembudidaya ikan yang sedang merintis budidaya ikan belanak belinyu. Ikan belanak belinyu memiliki ciri khas daging yang lebih lembut, gurih dan tidak berbau lumpur dibandingkan ikan belanak dari perairan lain. Namun Budidaya ikan yang dilakukan masih terkendala oleh persoalan rendahnya optimalisasi dalam memanfaatkan kapasitas produksi yang berdampak pada rendahnya kuantitas dan kualitas hasil panen. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan aplikasi IPTEKS berupa sistem dan teknologi untuk menghasilkan ikan belanak yang memiliki harga jual tinggi dengan optimalisasi kapasitas produksi para pembudidaya ikan. Kegiatan ini dilaksanakan di kolam budidaya ikan yang dimiliki oleh para pembudidaya ikan di Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Metode kegiatan ini yaitu melakukan kegiatan budidaya dengan menyisipkan aplikasi teknologi padat tebar dan sistem pemberian pakan buatan dalam pada proses budidaya ikan Belanak Belinyu. Tahapan dalam kegiatan ini terdiri atas tiga tahapan utama yaitu pra produksi (penyiapan sarana dan prasarana budidaya ikan), produksi (penebaran ikan belanak belinyu, pemeliharaan ikan dan pengontrolan kualitas lingkungan) dan pasca produksi (Pemanenan dan evaluasi teknologi). Target kegiatan ini yaitu pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok Perepat Permai Balinyu. Hasil dari kegiatan ini yaitu ikan belanak belinyu yang dipelihara dari ukuran juvenil dengan panjang 7-10 cm tumbuh optimal pada tambak. Tambak tempat pemeliharaan ikan belanak belinyu kondisi lingkungannnya sesuai dengan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan belanak belinyu. Jumlah ikan belanak belinyu memenuhi kapasitas produksi ikan. Ikan belanak belinyu mampu dipanen secara parsial dalam jangka waktu 4-5 bulan dengan ukuran panjang 20 – 24 cm dan bobot 200 – 300 gram per-ekor yang merupakan ukuran konsumsi sesuai dengan permintaan pasar.