IDENTIFIKASI PARABEN PADA PRODUK PERAWATAN TUBUH

Abstract
Ester alkil dari asam p-hidroksibenzoat (paraben) digunakan secara luas sebagai agen antimikroba, dengan aktivitas antimikroba meningkat seiring dengan meningkatnya panjang rantai alkil. Senyawa ini digunakan secara luas dalam ribuan produk perawatan tubuh yang digunakan setiap hari untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada produk tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Barr et al., (2011) mengkofirmasi mengenai toksisitas paraben yang dapat diserap secara sistematik pada manusia dan ditemukan paraben utuh di empat lokasi di seluruh bagian payudara pada penderita kanker payudara primer di Inggris antara tahun 2005 dan 2008. Secara keseluruhan jenis paraben yang tertinggi yaitu n-propil paraben dan metilparaben dan tingkat yang lebih rendah untuk n-butilparaben, etilparaben dan isobutilparaben. Pada penelitian ini sumber paraben tidak dapat diindentifikasi. Tetapi, paraben diukur dalam 7/40 pasien melaporkan pernah menggunakan kosmetik pada bagian ketiak selama hidup mereka. Di Indonesia penggunaan paraben dalam produk perawatan tubuh masih digunakan untuk memperpajang masa pakai produk. Oleh karena itu penelitian awal dibutuhkan untuk mengidentifikasi adanya paraben yang digunakan dalam beberapa produk perawatan tubuh sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lanjutan ke tingkat toksisitas paraben terhadap pajanan dalam tubuh manusia. Metode identifikasi paraben yang digunakan adalah uji warna pada 20 jenis produk perawatan tubuh terkenal yang beredar di Indonesia. Hasil identifikasi paraben pada 20 sampel produk perawatan tubuh diperoleh sekitar 75% mengandung paraben. Nilai ini menunjukkan angka yang tinggi mengingat produk perawatan tubuh yang digunakan konsumen sekitar 1-5 produk yang berbeda setiap harinya. Hal ini dapat memicu penyerapan paraben secara dermal.