Ketinggian Pangkas Berat dan Pupuk Organik terhadap Biomassa dan Flavonoid Daun Kemuning pada Panen Pertama dan Kedua

Abstract
Pemanenan kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack.), dengan cara pangkas di ketinggian yangsama terus-menerus dapat menyebabkan penurunan produksi. Penerapan pangkas berat terhadaptanaman kemuning belum pernah dilaporkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukanketinggian pangkas dan dosis pupuk yang sesuai untuk mempertahankan atau meningkatkan produksidaun kemuning dan flavonoid. Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2015 sampai Juli 2016. Percobaandilakukan di Kebun Percobaan Organik Institut Pertanian Bogor di Cikarawang, Bogor. Percobaanmenggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalahtinggi pemangkasan yang terdiri atas 45, 60 dan 75 cm di atas permukaan tanah. Ketinggian 75 cmdidesain sebagai kontrol. Faktor kedua adalah kombinasi dosis pupuk kandang ayam (PA) dan abu sekam(AS), yaitu: tanpa pupuk (kontrol), 7 kg PA + 3 kg AS, dan 14 kg PA + 6 kg AS per tanaman per tahun.Panen dilakukan dua kali dengan interval empat bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggianpangkas 60 cm di atas permukaan tanah merupakan pemangkasan berat terbaik untuk pertumbuhan,produksi, dan produksi total flavonoid daun tanaman kemuning yang berusia 45-57 bulan setelah tanam(BST) setelah 4-6 kali panen, sementara perlakuan pemupukan tidak memberikan hasil yang berbedanyata.Kata kunci: abu sekam, kandungan pigmen, pupuk kandang ayam, tinggi pangkasan