Abstract
Abstrak: Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di masyarakat masih dipegang peranannya oleh dukun bayi. Selama ini, pemijatan tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen (Quasi eksperimen). Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 responden dengan subyek penelitian ibu yang mempunyai bayi sehat usia 0-12 bulan. Ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu sebelum dan sesudah penyuluhan. Sebelum penyuluhan persentase pengetahuan dan keterampilan dalam kategori kurang yaitu 60% dan tidak memiliki keterampilan 80%, sedangkan setelah penyuluhan persentase pengetahuan dan keterampilan meningkat menjadi pengetahuan baik 100% dan memiliki keterampilan cukup 80%. In Indonesia, the implementation of infant massage in the community is still held by the midwife role. During this time, the massage is not only done when the baby is healthy, but also on the sick or fussy babies and infants has become routine care after birth. The study design using the design of experiments (quasi experimen). Respondents in this study were 30 respondents to the research subjects healthy mothers with infants aged 0-12 months. There was an increase in knowledge and skills of the mother before and after counseling. Before the extension percentage of knowledge and skills in the category of less that 60% and 80% do not have the skills, whereas after the extension of knowledge and skills percentage increased to either 100% knowledge and 80% have enough skill.