Pengaruh Transesterifikasi Minyak Kepala Ikan Tuna (Thunnus Albacares) Menggunakan Pereaksi Metanol dan Etanol

Abstract
Telah dilakukan penelitian pengaruh metode transesterifikasi minyak kepala ikan tuna (Thunnus albacares) menggunakan pereaksi metanol dan etanol. Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh pereaksi metanol dan etanol pada proses transesterifikasi. Metodologi penelitian yang digunakan pada transesterifikasi minyak ikan tuna yaitu dengan menggunakan dua reaktan sumber alkil yaitu metanol dan etanol. Alkil ester asam lemaknya dianalisa dengan kromatografi gas. Transesterifikasi menggunakan pereaksi metanol dilakukan dengan katalis asam BF3 dan pereaksi etanol dilakukan dengan katalis basa NaOH dan KOH. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan asam lemak utama dalam minyak ikan pada kepala tuna adalah DHA, palmitat dan linoleat. Transesterifikasi minyak ikan dengan metode asam ( BF3 dan metanol ) dan basa ( NaOH dan etanol ) menghasilkan komposisi beberapa asam lemak yang berbeda. Asam lemak DHA memiliki nilai tertinggi pada pereaksi etanol dengan katalis KOH yaitu 33.55%. Asam lemak palmitat 23,09% lebih tinggi pada pereaksi etanol dengan katalis NaOH. Asam lemak linolelaidat lebih tingi pada transesterifikasi menggunakan pereaksi metanol dengan katalis BF3 yaitu 20,98%Research on the effect of the transesterification method of tuna fish head oil (Thunnus albacares) using methanol and ethanol reagent has been carried out. The purpose of this study was to determine the effect of methanol and ethanol reagents on the transesterification process. The research methodology used in the transesterification of tuna fish oil (Thunnus albacares) is by using two alkyl source reactants, namely methanol and ethanol where the fatty acid alkyl esters were analyzed by gas chromatography. Transesterification using methanol reagent was carried out with BF3 acid catalyst and ethanol reagent was carried out with alkaline NaOH and KOH catalysts. The results showed that the main fatty acid content in fish oil in tuna's head was DHA, palmitate and linoleic. Transesterification of fish oil using acid (BF3 and methanol) and alkaline (NaOH and ethanol) methods resulted in the slightly different of fatty acid composition. DHA fatty acid has the highest content in ethanol reagent with KOH catalyst, namely (33.55%). Palmitic fatty acid (23.09%) was higher in the ethanol reagent with NaOH catalyst. And linolelaidic fatty acid was higher in transesterification using methanol reagent with BF3 catalyst, namely (20.98%).