Substitusi Sebagian Pupuk Kimia dengan Pupuk Organik Hayati pada Jagung (Zea mays)

Abstract
Penggunaan pupuk kimia dengan takaran tinggi terus-menerus menyebabkan kerusakan tanah dan pencemaran lingkungan. Aplikasi pupuk organik hayati (POH) atau dikenal dengan bio-organic fetilizer, dapat meningkatkan ketersediaan hara, memperbaiki sifat-sifat tanah, memacu pertumbuhan dan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi sebagian takaran pupuk kimia dengan POH terhadap pertumbuhan, serapan N, P, dan K, serta efisiensi agronomi pupuk jagung. Percobaan pot dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Rancangan Acak Kelompok dengan faktor tunggal digunakan dalam percobaan ini. Perlakuan percobaan terdiri dari Kontrol, POH, POH + 50% (NPK), POH + 100% (NPK), 50% (NPK), dan 100% (NPK). Jagung varietas Bisma digunakan sebagai tanaman indikator. Setelah lima minggu setelah tanam, biomassa dipanen untuk penimbangan bobot kering tajuk dan bobot kering akar. Jaringan tajuk dianalisis untuk menetapkan serapan N, P, dan K. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik hayati mampu mengurangi 50% kebutuhan pupuk kimia dan meningkatkan serapan N, P, dan K. Kombinasi POH dengan 50% (NPK) menghasilkan efisiensi agronomi tertinggi. POH mampu mensubstitusi 50% kebutuhan NPK jagung.