Tingkat Resistensi Lipas Jerman (Blattella germanica L.) asal Tiga Pasar di Kota Purwokerto terhadap Fipronil Menggunakan Metode Kontak dan Umpan

Abstract
Lipas jerman telah resisten terhadap berbagai macam insektisida, dibuktikan dengan adanya kasus resistensi lipas jerman yang dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Meskipun demikian, di wilayah Kota Purwokerto sampai saat ini belum ada laporan mengenai kasus resistensi tersebut. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui status resistensi lipas jerman dari tiga pasar tradisional yang ada di Kota Purwokerto terhadap fipronil. Metode yang digunakan adalah metode kontak dan umpan dengan menggunakan sepuluh ekor lipas jantan dan diulang lima kali untuk masing-masing strain. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis probit untuk menghitung waktu kematian (Lethal Time), untuk kemudian dihitung tingkat resistensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu kematian (LT50) lipas lapangan menggunakan metode kontak pada tingkat resistensi tertinggi adalah dari strain Pasar-1 dengan nilai LT50 sebesar 3,05 jam, sedangkan terendah adalah strain Pasar-3 dengan nilai LT50 sebesar 1,83 jam. Hasil pengujian dengan metode umpan menggunakan gel bait mengandung fipronil 0.03% diperoleh nilai LT50 lipas asal Pasar-1 sebesar 14,16 jam, sedangkan lipas dari Pasar-3 mempunyai nilai LT50 sebesar 8,02 jam. Hasil penghitungan nilai rasio resistensi (RR50) menunjukkan bahwa semua lipas asal tiga pasar tradisional di Kota Purwokerto tidak menunjukkan resistensi terhadap fipronil yang diujikan dengan nilai rasio resistensi semua strain lapangan di bawah 1. Simpulan hasil penelitian ini adalah lipas strain pasar tradisional di Kota Purwokerto masih rentan terhadap insektisida berbahan aktif fipronil. Bahan aktif fipronil dalam formulasi umpan dimungkinkan untuk digunakan dalam monitoring dan pengendalian lipas jerman.