Hubungan Pengetahuan Keamanan Pangan dengan Higiene Penjual dan Kontaminasi Salmonella spp Pada Lalapan Mentah di Kecamatan Patrang

Abstract
Latar belakang: Berdasarkan data Wilayah Kerja Puskesmas Patrang didapatkan sebanyak 2964 kasus diare pada tahun 2020 di Kabupaten Jember. Diare dapat terjadi akibat infeksi bakteri Salmonella spp. yang menular secara oral fecal. Bakteri Salmonella spp seringkali mencemari bahan pangan terutama sayuran. Sementara itu, masyarakat Indonesia sering mengonsumsi sayuran mentah yang disebut dengan lalapan mentah. Kontaminasi bakteri pada lalapan mentah dapat disebabkan oleh kondisi higiene penjual yang kurang baik yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengetahuan keamanan pangan penjual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan keamanan pangan dengan higiene penjual dan kontaminan Salmonella spp pada lalapan mentah di Kecamatan Patrang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional, dan data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 30 penjual. Hasil: Hasil penelitian menemukan bahwa 83,3% penjual memiliki pengetahuan keamanan pangan yang baik, 46,7% penjual memiliki higiene personal yang cukup, dan 80% lalapan mentah terkontaminasi Salmonella spp. Pada uji analisis Spearman Rank tidak didapatkan hasil yang signifikan antara pengetahuan keamanan pangan dengan higiene penjual (0,721>0,05) dan tidak ada hasil yang signifikan antara pengetahuan keamanan pangan dengan Salmonella spp (0,235>0,05). Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan keamanan pangan dengan higiene penjual dan Salmonella spp pada lalapan mentah di Kecamatan Patrang. ABSTRACT Title: Relation of Food Safety Knowledge, Seller Hygiene, and Salmonella spp on Raw Lalapan in Patrang District Background: Based on data from the Patrang Health Center Work Area, there were 2964 cases of diarrhea in 2020 in Jember Regency. Diarrhea can occur due to infection with Salmonella spp. which is transmitted oral fecal. Salmonella spp can contaminate food especially vegetables. Meanwhile, Indonesian people often consume vegetables salad called raw lalapan. Raw lalapan contamination can caused by seller poor hygiene that influenced by several factors, such as their food safety knowledge. This study aims to determine the relation of food safety knowledge with seller hygiene and Salmonella spp contaminants on raw lalapan in Patrang District. Method: This study used an analytical observational method with a cross sectional study design, and the data were analyzed using Spearman Rank test. The sample was determined by a simple random sampling technique with a sample of 30 sellers. Result:  The study found that 83.3% seller had good food safety knowledge, 46.7% seller had sufficient personal hygiene, and 80% of raw lalapan  were contaminated with Salmonella spp. In the Spearman Rank analysis test, there were no significant results between food safety knowledge and seller hygiene (0.721>0.05) and no significant results between food safety knowledge and Salmonella spp contaminants (0.235>0 ,05). Conclusion: So, it can be concluded that there was no relation of food safety knowledge with seller hygiene and Salmonella spp contaminants in raw vegetables in Patrang District.